ALIH WAHANA NOVEL SEPERTI HUJAN YANG JATUH KE BUMI KARYA BOY CANDRA KE DALAM FILM SEPERTI HUJAN YANG JATUH KE BUMI

  • Nia Dwi Maretha
  • Junal
  • Mariam Ulfa

Abstract

The transformation want is a transition of literary works that are transferred to other media. For example, the transition from the novel Seperti Hujan Yang Jatuh Ke Bumi by Boy Candra into the Seperti Hujan Yang Jatuh Ke Bumi movie, directed by Lasja Fauzia Susatyo. With the transfer of this vehicle, slight changes occur in the ecranization process, such as a reduction in the story but does not eliminate the core of the story, this reduction can be done in the plot, setting, even characters and characterizations.

References

A. M. Djelantik, 1990 Pengantar Dasar llmu Estetika, Estetika Instrumental. Denpasar: STSI Press.
Alwi, Hasan, dkk (Ed). 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta:Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.
Ayoana. 2010. Definisi Film.
https://repository.dinamika.ac.id/id/eprint/385/5/BAB%20II.pdf. Diakses pada 5 Juli 2021.
Bernard. 2012. Pengertian Data.
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-02000-SI%20Bab2001.pdf Diakses pada 6 Juli 2021
Bluestones, G. 1957. Novelsinto film. Berkeleyand Los Angeles: Universityof California Press.
Bungin, Burhan. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali.
Cholifatur Rohmah. 2017.Ekranisasi Novel Surga Yang Tak Dirindukan Asma Nadia Ke Dalam Film Surga Yang Tak Dirindukan Karya Kunt Agus https://www.neliti.com/publications/241902/ekranisasi-novel-surga-yang-ta-dirindukan-karya-asma-nadia-ke-film-surga-yang-ta Diakses pada 12 Juni 2021
Damono, Sapardi Djoko. 2012. Alih Wahana. Yogyakarta: Editum
Djelantik, A.M. 1990. Pengantar Dasar llmu Estetika, Estetika Instrumental. Denpasar: STSI Press.
Djoharnurani, Sri. 1999. “Seni dan Intertekstualitas Sebuah Perspektif’. Pidato Ilmiah pada Dies Natalis XV Institut Seni Indonesia Yogyakarta, 23 Juli.
Eneste, Pamusuk. 1991. Novel dan Film. Jakarta: Nusa Indah.
Fidia Febriani. 2018. Transformasi Novel Critical Eleven ke dalam Film Critical Eleven (Kajian Alih Wahana).
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-sapala/article/view/23449
diakses pada 8 Juli 2021.
Ismawati, Esti. (2013). Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Penerbit Ombak
Junus, Umar. 1988. Karya sebagai Sumber Makna: Pengantar Strukturalisme. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka Kementrian Pendidikan Malaysia.
K.M., Saini. 1988. Teater Modern Indonesia dan Beberapa Masalahnya Bandung: Bina cipta
Lofland dalam Moleong. 2010. Definisi Sumber Data Pada Kualitatif.
http://eprints.ums.ac.id/56867/27/BAB%20III-70.pdf Diakses pada 7 Juli 2021
Moeloeng, lexy J. 2008. Metode Penelititan Kualitatif. Jakarta: Remaja Rosda Karya
Nurgiyantoro, Burhan. 1991. Dasar-dasar Kajian Fiksi (Sebuah Teori Pendekatan Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Nurgiyantoro. 2013 Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Oemarjati, Boen. S. 1971. Bentuk Lakon dalam Sastra Indonesia. Jakarta: Gunung Agung
Panuti Sudjiman. 1990. Kamus Istilah Sastra. Jakarta: Universitas Indonesia Press
Pradopo, Rachmat Djoko, 1997. Prinsip-prinsip Karya Sastra (Teori dan Penerapannya). Yogyakarta. Gadjah Mada University Press
Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ratna, Ny. K. 2005. Sastra dan Cultural Studies: Representasi Fiksi dan Fakta. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Rusyana, Yus. 1982. Metode Pengajaran Sastra. Bandung: CV Diponegoro
Sangidu. 2004. Penelitian Sastra: Pendekatan, Teori, Metode, Teknik, dan Kiat. Yogyakarta: Gadjah Mada
Semi, M. Atar. 2012. Metode Penellitian Sastra. Bandung: Angkasa
Sapardi Djoko Damono 2012 Alih Wahana. Jakarta: Editum.
Saputra, Heru. S.P. 2009. Transformasi Lintas Genre: dari Novel ke Film, dari Film ke Novel. Dalam Humaniora, hlm 41-55.
Sehandi, Y. (2014) Mengenal 25 Teori Sastra.Yogyakarta : Penerbit Ombak
Sri Djoharnurani 1999 “Seni dan Intertekstualitas Se-buah Perspektif’, Pidato Ilmiah pada Dies Natalis XV Institut Seni Indonesia Yogyakarta, 23 Juli.
Sumardjo, Jacob. 1992. Perkembangan Teater Modern dan Sastra Drama Indonesia. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Suseno, Franz Magnis. Bersifat dari Konteks. Jakrta: Gramedia Pustaka Utama, 1992
Suseno. 2011. Kajian Dan Praktik Ekranisasi Cerpen Perempuandi Rumah Panggung ke Film Pendek Angkon. http://jurnal.ugj.ac.id/index.php/Deiksis/article/download/4417/2277 Diakses pada 5 Juli 2021
Sudjiman, Panuti. 1988. Kamus Istilah Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya
Sugihastuti. 2007. Teori Apresiasi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Suharianto, S. 2005. Dasar-dasar Teori Sastra. Surakarta: Widya Duta
Teeuw, A. 1983. Membaca dan Menilai Sastra. Jakarta: Gramedia
Teeuw, A (2015). Sastra dan Ilmu Sastra. Bandung: PT Dunia Pustaka Jaya
Thobroni, M dan Mustofa A. 2008. Belajar dan Pembelajarannya. Yogyakarta: Ar Ruzz Media
Wellek, Rene dan Austin Werren. 1995. Teori Kesusastraan. Terjemahan Melani
Whitney. 1960. Pengertian Deskriptif.
https://www.coursehero.com/file/p66e3f4/Menurut-Whitney-1960-160-metode-deskriptif-adalah-pencarian-fakta-dengan/#:~:text=Menurut%20Whitney%20(1960%3A%20160),saat%20sekarang%20atau%20masalah%20aktual. Diakses pada 7 Juli 2021
Wiyanto. 2002. Pengertian Improvisasi Dalam Drama. http://www.definisimenurutparaahli.com/pengertian-improvisasi/#:~:text=Definisi%20improvisasi%20adalah%20suatu%20tindakan,saat%20itu%20tanpa%20persiapan%20sebelumnya.&text=Gerakan%20improvisasi%20ini%20bisa%20dilakukan%20secara%20sengaja%20ataupun%20secara%20spontan.
Diakses pada 6 Juli 2021
Published
2021-12-31